“Kamu itu masih kecil, nak!! Belajar dulu yang bener. Nggak usah pacaran dulu, lah!”, tutur Bunda.
“ Bunda ini gimana sih? Aku udah 17 tahun! Bunda lupa, apa?”, Sahut mecca.
“Bunda nggak lupa, sayang…”
“Bunda apaan siih, Mecca cinta Rangga, kok. Terserah bunda mau bilang apa, yang penting sekali pacaran tetap pacaran! Agama islam ajah mengakui adanya cinta, kok!!”, bentak Mecca, panjang, sambil berlalu pergi.
Ada percakapan antara ibu dan anak seperti diatas yang sering terjadi pada remaja masa kini, tak terkecuali remaja muslim seperti kita. Perubahan hormon dan fisik memebuat kita tertarik dengan lawan jenis. Ketertarikan itu lebih kita kenal dengan nama CINTA, selanjutnya kita akan menjalin hubungan ynag disebut PACARAN. Sebenarnya apa sih arti cinta yang selama ini kita gunakan sebagai pondasi dalam menjalin hubungan asmara itu?
**Definisi Cinta**
Beradasarkan Kamus bahasa Indonesia cinat dalah rasa kasih sayang yang desertai nafsu birahi, kasihan, kasih, rasa rindu yang teramat dalam, perasaan ingin dimiliki dan memiliki. Beberapa remaja menyebutkan bahwa pacaran adaah proses mengenal kepribadian lawan jenis dengan beralaskan cinta dan kasih saynag untuk menjalin hubungan yang lebih ajuah. Singkatnya, mereka menganggap bahwa pacaran sebagai sarana penjajakan emosi.
Yaa, setiap orang memang memiliki definisi cinta yang berbeda-beda tentang cinta, kerena cinta adalah sebuah kata singkat yang erat hubungannya dengan perasaan. Dan segala sesuatu yang berhubungan dengan perasaan memiliki definisi yang bersifat relative.
**Islam Mengakui Rasa Cinta**
“Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa yang diinginkan, yaitu wanita, anak-anak, harta yang bnayak drai jenis emas, perak, kuda pilian, binatng-binatang ternak, dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik”. ( QS. Ali Imron : 14 )
Namun, dalam konsep islam, cinta terhadap lain jenis hanya dibenarkan manakal ikatan diantara keduanya sudah jelas. Sebelum ada ikatan itu, maka pada hakikatnya itu bukan sebuah cinta, melainkan nafsu syahwat dan ketertarikan sesaat.
Dalam islam, hanya hubungan suami istri sajalah yang memperbolahkan terjadinya kontak yang engarah pada birahi. Baik itu sentuhan, ciuman, bahkan seks. Sedangkan diluar nikah, islam tidak pernah membenarkan semua itu. Akhlak ini bukan hanya monopoli agama islam, tetapi semua agama mengharamkan perzinahan. Sialnya, data menunjukkan bahwa seks diluar nikah telah dilakukan bukan hanya Mahasiswa dan orang dewasa saja, namun pelajar SMA, dan SMP juga terbiasa melakukannya. “ Dan janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya zina adalah perbuatan yang tercela dan jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’ : 32)
**Pacaran Bukan Cinta**
Pemandangan yang terlihat dimana terdapat muslim yang melakukan praktik pacaran disertai dengan kontak fisik, menunjukkan bahwa manusia telah tersesat terlalu jauh dari agama. Yang lebih mengenaskan, “virus merah muda (virus cinta) itu telah menyerang generasi muda islam. Sekarang saatnya kita memeprbaiki diri. Better late than never, right!! Let’s do it now or never!!
Melihat kecenderungan aktivitas pasangan muda yang berpacaran, sesungguhnya sangat sulit mengetakan bahwa pacaran merupakan media untuk saling mencintai satu sama lain. Semua bentuk aktivitas itu tidak lain hanyalah kencan dan bersenang-senang.
Dalam cinta terdapat rasa saling memiliki, tanggung jawab, dan sebuah harga kesetiaan. Sedangkan dalam pacaran, semua instrument tersebut tidak ditemukan, sehingga jelas sekali bahwa pacaran sangat berbeda dengan cinta.
No comments:
Post a Comment