Thursday, April 12, 2012

Gerimis Di Awal APRIL

Gerimis di awal April. Saat butir-butir halusnya mengikis ukiran yang terpahat di dinding, kita terpaku hening. Ada yang berdetak-detak, terlalu berdegup-degup.
Aku menengadah,seraya sengaja untuk berlama-lama. Kita sama tahu bahwasannya segala tak semudah apa yang kita kira, paham bahwasannya memang tak tersentuh gerimis saat merapatkan barisan di pekarangan taman bunga yang kita tanam. Lihatlah, sayang, bukankah gerimis menyuburkan bunga-bunga yang tersemai, berputik dan akan segera mekar? Namun seperti dilansir angin, rintik halusnya menukik bertubi-tubi, menyusup di sela-sela dedaun rindang pohon jati, hingga terasa nyeri di ulu hati.

Gerimis di awal April. Saat binar matamu begitu sunyi, menatap bibirku melafazkan sajak-sajak yang akan mengawan di langit hatimu. Suaraku samar, katamu, berpacu dengan gerimis yang bermetamorfosis menjadi hujan. Matamu semakin sepi, saat rintik-rintiknya menghunjam wajahmu yang salju. Bibirmu menggeletar, seakan ingin merapalkan sesuatu, namun hujan telah menjadi beku. Hujan akan kembali menyisakan gerimis, hingga tandas, aku tak akan mengatupkan payung untuk kita berdua, percayalah...!!
_ini_bukan_aku_tapi_kamu_yang_aku_tiru
:((

-love-

No comments:

Post a Comment

Followers