Wednesday, May 11, 2011

3 kondisi hati kita


"sesungguhnya didalam tubuh terdapat segumpal darah, apabila ia baik maka baiklah seluruh tubuh. Apabila ia buruk, maka buruk pula seluruh tubuh. Ketahuilah, itu adalah hati" ( HR. Bukhori dan Muslim )



Hati yang sehat
  • Merdeka dari segala bentuk peribadatan kepada selain Allah.
  • Terbebas dari segala fitnah subhat dan fitnah syahwat.
  •  Bersemangat untuk selalu taat kepada Allah dan selalu pasrah kepada Allah.
  • Senantiasa ingat dan terkait dengan akhirat.
  • Yakin, tabah, dan pandai bersyukur.
  • Terbebas dari hasud, dengki, dan permusuhan terhadap sesama muslim.
  • Mencintai dan membenci karena Allah, Ridha dan tidak ridha karena Allah.
  • Menyukai pekerti luhur, santun dan bikaksana.



Hati yang sakit
  • lalai dari ibadah.
  • kurang ingat terhadap akhirat.
  • miskin ketaqwaan dan tidak istiqomah.
  • mudah terpengaruh propaganda dan tergoda berbuat dosa
  • bimbang menentukan pilihan dan takut terhadap resiko kehidupan.
  • tidak bisa mengendalikan diri dan mudah meluapkan emosi.




Hati yang mati

  •  tidak mengenal Allah dan buta terhadap kewajibannya.
  • selalu memburu nafsu dan memperturutkan syahwat.
  • tidak peduli dengan dosa dan pahala.
  • lupa akhirat dan tersandera oleh dunia.
  • jauh dari ketaatan dan bangga terhadap kehinaan.
  • sombong, menolak kebenaran dan meremehkan manusia.
  • cenderung dzolim, tamak, dan dengki.




Racun hati dan wajib dihindari 
  • Banyak bicara
  • Banyak makan
  • Mengumbar pandangan
  • Salah pergaulan



Nutrisi hati 


  1. Selalu mengingat Allah (dzikrullah). Dengan mengingat Allah SWT, kita menjadi takut akan ancaman-Nya jika melakukan dosa yang disebabkan penyakit hati. Oleh karena itu, dengan mengingat Allah SWT hati menjadi tenteram. Allah SWT berfirman:
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra’d : 28)
  1. Memperbanyak istighfar karena istighfar merupakan pelenyap dosa. Setiap dosa meninggalkan noda hitam pada hati. Noda hitam bisa lenyap dengan melakukan istigfar. Sabda Nabi SAW.,
 "Sesungguhnya bila seorang Mukmin melakukan satu dosa, pada hatinya timbul satu noda hitam. Bila dia bertobat, berhenti dari maksiat, dan beristigfar, niscaya mengkilap hatinya." (HR. Ahmad)
  1. Meninggalkan syubhat. Sesungguhnya perkara syubhat dapat membuat gelisah pemiliknya. Oleh karena itu, Rasulullah SAW. bersabda,
"Tinggalkan apa yang meragukan dan beralihlah kepada apa yang tidak meragukan." (HR. Tirmidzi)
  1. Beriman kepada qadar dan ridha terhadap qadha-Nya. Sebab, di antara faktor yang membuat hati menjadi tenang, nyaman, dan tenteram adalah iman kepada qadar.
  2. Berpuasa dan menjaga diri bagi yang belum mampu menikah.
Nabi SAW Berkata : “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian mampu menikah, hendaknya dia menikah. Karena menikah itu lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Barangsiapa belum mampu, maka dia harus berpuasa. Karena puasa itu adalah perisai baginya." (HR. Bukhari dan Muslim)
  1. Memilih teman yang saleh. Teman mempunyai pengaruh besar terhadap kebersihan hati.
Nabi SAW. Bersabda: "Perumpamaan teman yang saleh dan yang buruk seperti seorang pemilik minyak wangi dan peniup pandai besi. Seorang pemilik minyak wangi jika dia tidak memberimu, maka kamu bisa membeli darinya; atau paling tidak kamu mencium bau harum darinya. Adapun peniup pandai besi, jika dia tidak membakar bajumu, maka kamu pasti akan mencium bau yang tidak sedap darinya." (HR. Bukhari dan Muslim) 
  1. Selalu berdoa. Sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW., "Ya Allah yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.".Dan dalam kesempatan yang lain. Rasulullah SAW. berdoa, "Ya Allah sesungguhnya saya minta diberi hati yang baik." Oleh karena itu, Hasan Al-Bashry pernah berkata pada seseorang, "Obati hatimu karena yang dikehendaki Allah dari hamba-Nya adalah kebaikan hatinya."

 

1 comment:

Followers