Wednesday, April 20, 2011

(tugas dan fungsi guru)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru merupakan sebuah profesi yang sangat mulia, citra guru sebagai pemangku jabatan yang professional harulah menguasai kecakapan atau kemampuan dasar yang harus di kuasai. Guru haruslah menjadi teladan yang baik ditengah-tengah siswanya, dalam situasi apaun peran guru sangat penting dalam pembinaan dibidang intelektual maupun moral.
Menjadi guru yang professional haruslah mengetahui apa saja yang harus di lakukan dan apa saja yang di butuhkan siswanya, karena masa depan siswanya sedikit banyak sangatlah berpengaruh dari gurunya, apalagi untuk menjadi guru di tingkat sekolah dasar yang merupakan penentu awal dari masa depan siswanya.
Pandangan sebelah mata tentang guru seharusnya mulai dapat dikikis, karena mengingat tugas dan fungsi guru itu sangatlah mulia. Guru adalah teladan yang akan di tiru oleh siswanya baik akhlaknya maupun intelektualnya. Oleh karena itu, seorang guru hendaknya dipersiapkan mulai dari awal.


B. Rumusan Masalah
1. Apakah tugas seorang Guru ?
2. Apakah fungsi seorang Guru ?

C. Tujuan
1. Mengkaji tugas seorang guru
2. Mangkaji fungsi seorang guru






BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran dan Tugas Guru
Guru memiliki tugas yang sangat sulit dan sangat penting, karena tugas guru adalah membuat peserta didik itu mengerti. Menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2003 dan Undang Undang No. 14 Tahun 2005 peran guru adalah sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai dan pengevaluasi dari peserta didik.
1) Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh panutan dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus mempunyai standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawah, mandiri dan disiplin.
Guru harus memahami nilai-nilai, norma moral dan sosial, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab terhadap tindakannya dalam proses pembelajaran di sekolah. Memberikan motivasi kepada siswanya untuk belajar dan mengikuti ketentuan-ketentuan atau tata tertib yang telah menjadi kesepakatan bersama.kebutuhan keterlibatan dalam pengajaran/belajar mendorong timbulnya motivasi dari dalam dirinya, sedangkan stimulasi dari guru atau lingkungan belajar akan mendorong timbulnya motivasi dari luar.
2) Guru Sebagai Pengajar
Di dalam tugasnya, guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi yang dipelajari. Guru sebagai pengajar, harus terus mengikuti perkembangan teknologi, sehingga apa yang disampaikan kepada peserta didik merupakan hal-hal yang up to date dan tidak ketinggalan jaman. Karena, seiring dengan perkembangan teknologi maka peserta didik dapat belajar melalui internet dengan tanpa batasan waktu dan ruang, belajar melalui televisi, radio dan surat kabar yang setiap saat hadir di hadapan kita.
3) Guru Sebagai Pembimbing
Guru sebagai pembimbing dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya yang bertanggungjawab. Guru bertugas menyampaikan atau mentransfer bahan ajar yang berupa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan metode mengajar yang sesuai dengan perbedaan individual siswa. Sebagai pembimbing, guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan waktu perjalanan, menetapkan jalan yang harus ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan serta menilai kelancarannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
Sebagai pembimbing semua kegiatan yang dilakukan oleh guru harus berdasarkan kerjasama yang baik antara guru dengan peserta didik. Guru memiliki hak dan tanggungjawab dalam setiap perjalanan yang direncanakan dan dilaksanakannya.
4) Guru Sebagai Pengarah
Guru adalah seorang pengarah bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua. Sebagai pengarah guru harus mampu mengarkan peserta didik dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, mengarahkan peserta didik dalam mengambil suatu keputusan dan menemukan jati dirinya.
Guru juga dituntut untuk mengarahkan peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga peserta didik dapat membangun karakter yang baik bagi dirinya dalam menghadapi kehidupan nyata di masyarakat.
5) Guru Sebagai Pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan ketrampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih, yang bertugas melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi dasar sesuai dengan potensi masing-masing peserta didik.
Pelatihan yang dilakukan, disamping harus memperhatikan kompetensi dasar dan materi standar, juga harus mampu memperhatikan perbedaan individual peserta didik dan lingkungannya. Untuk itu guru harus banyak tahu, meskipun tidak mencakup semua hal dan tidak setiap hal secara sempurna, karena hal itu tidaklah mungkin.
6) Guru Sebagai Penilai
Penilaian atau evalusi merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan. Tidak ada pembelajaran tanpa penilaian, karena penilaian merupakan proses menetapkan kualitas hasil belajar, atau proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik.
Sebagai suatu proses, penilaian dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan dengan teknik yang sesuai, mungkin tes atau non tes. Teknik apapun yang dipilih, penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

Berdasarkan tanggung jawab yang di embannya, guru dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu,
1. Guru kelas
Jika seorang guru itu memiliki tugas untuk mengajarkan sebagian besar mata pelajaran di satu kelas saja, dan tidak mengajar di kelas lainnya.

2. Guru mata pelajaran
Jika hanya memiliki tugas untuk mengajarkan satu mata pelajaran saja.

3. Guru bimbingan dan konseling
Jika diberi tugas untuk memberikan bimbingan bagi peserta didik, baik dalam menghadapi kesulitan belajar, maupun untuk memilih karir di masa depan yang sesuai dengan bakat dan minatnya.

4. Guru pustakawan
Guru yang selain memiliki tugas utamanya, ia juga di beri tugas tambahan lain untuk mengurus perpustakaan sekolah.

5. Guru ekstra kurikuler
Yakni guru yang di beri tugas tambahan lain untuk membimbing kegiatan ekstra kurikuler, seperti ekstra pramuka, seni music dan tari, karya ilmiah remaja, dan sebagainya.

Sebagai seorang guru itu harus memiliki banyak pengetahuan dan keterampilan. Akan tetapi, yang paling pokok sebagai guru pengajar harus memiliki kemampuan akademis, yaitu kemampuan dalam mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada peserta didik. Adapun kemampuan yang lainnya adalah sebagai pendukung terhadap kemampuan utamanya tersebut.
Menurut kamaruddin haji husin dalam bukunya dinamika sekolah dan bilik darjah ( 1993:8 ) peran dan tugas guru adalah sebagai berikut :

1. Pendidik
• Mengembangkan kepribadian
• Membina budi pekerti

2. Pengajar
• Menyampaikan ilmu pengetahuan
• Melatih keterampilan, dan memberi petunjuk
• Meranang pengajaran
• Melaksanakan pembelajaran
• Memberikan pengetahuan, bumbingan, dan keterampilan
• Menilai aktivitas pembelajaran

3. Fasilitator
• Memotivasi siswa
• Membantu siswa
• Membimbing siswa dalam proses pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas
• Menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai
• Memberikan pertanyaan yang merangsang siswa untuk belajar
• Menyediakan bahan pengajaran
• Mendorong siswa untuk mencari bahan ajar
• Mewujudkan disiplin

4. Pembimbing
• Memberi petunjuk atau bimbingan tentang gaya pembelajaran siswa
• Mencari kekuatan dan kelemahan siswa
• Memberikan latihan
• Memberikan penghargaan bagi siswa
• Mengenal permasalahan yang dihadapi siswa dan menemukan pemecahannya
• Membantu siswa untuk menemukan bakat dan minat siswa
• Mengenaliperbedaan dan individual siswa


5. Pelayan
• Memberikan pelayanan pembelajaran yang aman dan nyaman
• Menyediakan fasilitas untuk proses belajar siswa
• Memberikan layanan sumber belajar siswa

6. Perancang
• Menyusun program pengajaran dan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku
• Menyusun rencana mengajar
• Merancang strategi dan metode pengajaran

7. Pengelola
• Melaksanakan administrasi kelas
• Melaksanakan presensi kelas

8. Inovator
• Menemukan strategi dan metode mengajar yang efektif
• Mau mencoba dan menerapkan strategi pembelajran yang baru


9. Penilai
• Menyusun tes dan penilaian
• Melaksanakan penilaian terhadap siswa secara objektif
• Mengadakan pembelajaran remedial
• Mengadakan pengayaan dan pembelajaran
No. Peran Utama Tugas Utama
1. The management role  Mengetahui latar belakang siswa, social-ekonomi, dan intelektual-akademis
 Mengetahui perbedaan individual siswa, potensi dan kelemahan siswa, termasuk gaya pembelajaran mereka
2. The instructional role  Memiliki pengetahuan, terampil, dan professional
 Bertanggung jawab, disiplin, dan produktif
 Menghargai dan kasih sayang terhadap siswa
 Memiliki nilai-nilai moral, prinsip kemanusiaan dalam setiap langkahnya
 Memiliki sikap inivatif, kratif, dan memahami perbedaan individualitas dikalangan siswa
 Menjadi contoh model bagi siswa, apa yang dikatakan itulah yang dilakukan
 Menghargai dan peduli terhadap lingkungan, serta memahami perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan modern
Menurut wright dalam bukunya yang bertajuk classroom management ( 1993 : 8 ), menyatakan bahwa guru memiliki dua peran utama.




















B. Fungsi Guru
Wright (1987) sebagaimana dikutip oleh Robiah Sidin (1993:8), dalam bukunya bertajuk Classroom management, menyatakan bahwa guru memiliki dua peran utama, yakni (1) the management role atau peran manajemen, dan (2) the instructional role atau peran instruksional. Dari kedua peran ini, guru dapat disebut sebagai instruktur. Selain kedua peran tersebut, guru memiliki fungsi yang lain didalam kelas, yaitu sebagai berikut:
1) Membimbing siswa dalam memecahkan kesulitan pembelajaran
2) Narasumber yang dapat membantu memecahkan dan mejawab pertanyaan-pertanyaan siswa atau untuk menemukan jawaban atau memperoleh informasi lanjutan
3) Penilai hasil kerja, untuk menetukan perkembangan hasil belajar siswa, serta untuk menentukan nilai siswa.
Dari sisi lain, guru sering dicitrakan memiliki peran ganda yang dikenal sebagai EMASLIMDEF ( Educator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, Motivator, Dinamisator, Evaluator dan Fasilitator). EMASLIMDEF lebih merupaka peran kepala sekolah, tetapi dalam skala mikro di kelas, peran itu juga harus dimiliki oleh guru, dan sekaligus dapat berfungsi untuk guru.
a. Educator :
• Mengembangkan kepribadian
• Membimbing
• Membina budi pekerti
• Memberikan pengarahan
b. Manager :
• Mengawal pelaksanaan tugas dan fungsi berdasarkan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku
c. Administrator :
• Membuat daftar presensi
• Membuat daftar penilaian
• Melaksanakan teknis administrasi sekolah
d. Supervisor :
• Memantau
• Menilai
• Memberikan bimbingan teknis
e. Leader :
• Mengawal pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tanpa harus mengikuti secara kaku ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku
f. Inovator :
• Melakukan kegiatan kreatif
• Menemukan strategi metode cara-cara atau onsep-konsep yang baru dalam pengajaran
g. Motivator :
• Memberikan dorongan kepada siswa untuk dapat belajar dengan giat
• Memberikan tugas kepada siswa sesuai dengan kemampuan dan perbedaab individual peserta didik
h. Dinamisator :
• Mmberikan dorongan kepada siswa dengan cara menciptakan suasana lingkungan pembelajaran yang kondusif
i. Evaluator :
• Menyusun instrument penilaian
• Melaksanakan penilaian dalam berbagai bentuk dan jenis penilaian
• Menilai pekerjaan siswa
j. Fasilitator :
• Memberikan bantuan teknis, arahan, atau petunjuk kepada peserta didik.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2003 dan Undang Undang No. 14 Tahun 2005 peran dan tugas guru adalah sebagai berikut:
1. Pendidik yaitu Memberikan motivasi kepada siswanya untuk belajar dan mengikuti ketentuan-ketentuan atau tata tertib yang telah menjadi kesepakatan bersama,
2. Pengajar yaitu guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi yang dipelajari.
3. Pembimbing yaitu menyampaikan atau mentransfer bahan ajar yang berupa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan metode mengajar yang sesuai dengan perbedaan individual siswa.
4. Pengarah yaitu mengarahkan peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga peserta didik dapat membangun karakter yang baik bagi dirinya dalam menghadapi kehidupan nyata di masyarakat.
5. Pelatih yaitu melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi dasar sesuai dengan potensi masing-masing peserta didik.
6. Penilai dan pengevaluasi dari peserta didik yaitu menetapkan kualitas hasil belajar, atau proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik.
 Berdasarkan tanggung jawab yang di embannya, guru dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu,
1. Guru kelas, mengajarkan sebagian besar mata pelajaran di satu kelas saja, dan tidak mengajar di kelas lainnya.
2. Guru mata pelajaran, mengajarkan satu mata pelajaran saja.
3. Guru bimbingan dan konseling, memberikan bimbingan bagi peserta didik, baik dalam menghadapi kesulitan belajar, maupun untuk memilih karir di masa depan yang sesuai dengan bakat dan minatnya.
4. Guru pustakawan, mengurus perpustakaan sekolah.
5. Guru ekstra kurikuler, membimbing kegiatan ekstra kurikuler, seperti ekstra pramuka, seni music dan tari, karya ilmiah remaja, dan sebagainya.

Guru memiliki fungsi yang lain didalam kelas, yaitu sebagai berikut:
1) Membimbing siswa dalam memecahkan kesulitan pembelajaran
2) Narasumber yang dapat membantu memecahkan dan mejawab pertanyaan-pertanyaan siswa atau untuk menemukan jawaban atau memperoleh informasi lanjutan
3) Penilai hasil kerja, untuk menetukan perkembangan hasil belajar siswa, serta untuk menentukan nilai siswa.

Dari sisi lain, guru sering dicitrakan memiliki peran ganda yang dikenal sebagai EMASLIMDEF ( Educator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, Motivator, Dinamisator, Evaluator dan Fasilitator). EMASLIMDEF lebih merupaka peran kepala sekolah, tetapi dalam skala mikro di kelas, peran itu juga harus dimiliki oleh guru, dan sekaligus dapat berfungsi untuk guru.











DAFTAR PUSTAKA

Suparlan, Guru sebagai Profesi, Yogyakarta, HIKAYAT : 2006
Samana, profesionalisme keguruan, Yogyakarta, kanisius : 1994
Ahmad Rohani, pengolaan pengajaran, Jakarta, rineka cipta : 2004
www.sudarmansmkn1geger.com

No comments:

Post a Comment

Followers